WARNING !!! SETELAH MEMBACA INI KALIAN TIDAK AKAN BERANI LAGI MENGKONSUMSI TEPUNG PUTIH..!!! INI PENJELASANNYA!!!
Bagian penting dari makanan khas Amerika terdiri dari tepung putih. Sarapan bagel, roti sekitar sandwich saat makan siang, dan pasta yang dikonsumsi saat makan malam semua terutama terdiri dari tepung putih. Namun, konsumsi secara teratur tepung putih telah dikaitkan dengan diabetes, obesitas, malnutrisi, dan masalah kesehatan lainnya.
Apa Itu Putih Tepung?
Tepung dibuat dengan menggiling biji-bijian ke dalam bubuk. Tepung meningkatkan fleksibilitas dari biji-bijian dengan memungkinkan mereka untuk digunakan untuk membuat berbagai macam dipanggang dan produk lainnya. Namun, ketika tepung putih dibuat, seluruh butir tidak digunakan. Sebaliknya, lapisan terluar dari biji gandum menanggalkan sebelum grinding. Lapisan terluar dari biji, kadang-kadang disebut sebagai otak, mengandung hampir semua kandungan nutrisi dari gandum, dan berisi sebagian besar serat.
Oleh karena itu, tepung yang dihasilkan tanpa ada kandungan gizi. Secangkir tepung putih sangat mirip dalam kandungan nutrisi untuk secangkir gula, kecuali tepung putih juga mengandung gluten, protein bermasalah untuk individu dengan penyakit celiac dan intoleransi gluten.
Putih Tepung, Diabetes, dan Obesitas
Diabetes tipe II dan obesitas sangat terkait dengan rutin mengonsumsi dalam jumlah besar makanan indeks glikemik tinggi. Ketika seorang individu makan makanan yang tinggi pada indeks glisemik, makanan cepat dicerna dan diserap, menyebabkan lonjakan gula darah.
Lonjakan gula darah memicu tubuh melepaskan insulin, yang bertindak untuk menyimpan kelebihan gula darah sebagai lemak. Lonjakan insulin menyebabkan gula darah turun, yang memicu rasa lapar. Orang yang rutin mengkonsumsi makanan yang tinggi pada indeks glisemik terus merasa lapar, dan akibatnya cenderung makan berlebihan, yang menyebabkan obesitas.
Ini lonjakan gula darah konstan dan lonjakan insulin menyebabkan tubuh untuk mengembangkan resistensi insulin, yang mengarah pada pengembangan diabetes tipe II. Produk yang dibuat terutama dari tepung putih, seperti roti putih dan bagel, cenderung memiliki indeks glikemik yang sangat tinggi di suatu tempat antara 70 dan 90, jauh lebih tinggi dari indeks glikemik soda bergula (sekitar 60). gula murni memiliki indeks glikemik dari 100.
Sumber: http://positivemed.com/
WARNING !!! SETELAH MEMBACA INI KALIAN TIDAK AKAN BERANI LAGI MENGKONSUMSI TEPUNG PUTIH..!!! INI PENJELASANNYA!!!
Reviewed by Unknown
on
15.45
Rating: