Mohon Share Sebelum Baca! TES FISIK INI AKAN MENENTUKAN USIA HIDUP ANDA!!

Ketika kita menua, otot kita cenderung menjadi lemah serta kehilangan keseimbangan yang berarti kita semakin cenderung mudah jatuh. Serta menurut beberapa pakar menurunnya fleksibilitas serta kekuatan otot berkaitan dengan usia harapan hidup seorang. 

Yaitu Claudio Gil Araujo, dari Gama Filho University di Rio de Janeiro, Brasil, yang disebut salah satu dokter pertama yang meningkatkan sebuah metode pengujian fleksibilitas atlet yang disebut SRT (Sitting Rising Test), namun dia saat ini menggunakannya untuk meyakinkan pasien bahwa mereka butuh tetap aktif untuk menjaga otot serta keseimbangan mereka, serta hidup lebih lama. (Discover Magazine) 

Latihan ini yaitu gerakan sederhana duduk serta berdiri lagi tanpa berpegangan. Para ilmuwan ini meningkatkan sistem pengujian serta menemukan bahwa orang yang melakukannya serta mencetak 3 poin atau kurang dari 10, 5 kali kemungkinannya untuk meninggal dalam 6 tahun kedepan, apabila dibandingkan mereka yang melakukannya serta mencetak lebih dari 8 poin. 

Dalam sebuah riset yang dipublikasikan dalam European Journal of Preventive Cardiology, para peneliti melukiskan bagaimana 2. 002 orang dewasa berusia antara 51 tahun serta 80 tahun melakukan SRT di Clinimex Exercise Medicine Clinic di Rio. 

Mereka menemukan bahwa pasien yang mencetak kurang dari delapan poin dari 10 pada tes, 2 x lebih mungkin untuk meninggal dalam waktu enam tahun ke depan, dibandingkan dengan orang-orang dengan skor yang lebih sempurna. 

Satu poin dipotong setiap kali seseorang menggunakan tangan atau lutut mereka untuk dukungan baik duduk atau berdiri, sementara 1/2 poin dipotong untuk kehilangan keseimbangan mereka. 

Para pakar menemukan bahwa orang yang cetak tiga poin atau lebih sedikit, lima kali lebih mungkin untuk meninggal dalam periode yang sama. 

Mereka menulis dalam riset ini : ‘kebugaran otot, seperti yang dinilai oleh SRT, yaitu alat prediksi penting akan kematian pada subyek 51-80 th.. ’ 

Studi ini menemukan bahwa setiap kenaikan titik dalam ujian, dihubungkan dengan 21 % penurunan angka kematian dari semua pemicu. 

Beberapa pakar tak merekomendasikan tes ini, terutama yang mempunyai arthritis. 

Tetapi, seorang fisioterapis Sammy Margo menyampaikan bahwa latihan mungkin terasa ‘cukup ambisius’ untuk orang-orang yang lebih tua di Inggris. Hal ini mungkin karena perbedaan budaya, karena di Inggris tidak terbiasa duduk di lantai, seperti di beberapa budaya lain. Dengan cara ini, hal itu mungkin tak terlalu akurat untuk memperkirakan harapan hidup. 

Dia menyampaikan pada MailOnline bahwa ada resiko bahwa orang dengan tanda-tanda awal arthritis di lutut dapat merasakan ketegangan waktu mencoba latihan ini. 

Fisioterapi Inggris cenderung lebih suka tes lain, dimana pasien berdiri dari posisi duduk serta melihat berapa kali mereka bisa mengulang aksi dalam 30 detik.