IBU-IBU WAJIB BACA!! PENELITIAN : IBU YANG MENYU*SUI LEBIH TERHINDAR DARI RESIKO KANKER PAY*UDARA DAN DIABETES!! (( TOLONG SEBARKAN ))

Aktivitas menyusui pada ibu pasca-melahirkan tak dapat dipandang remeh. Studi terbaru menemukan bahwa ibu menyu*sui lebih berpeluang untuk terhindar dari penyakit diabetes serta kanker. Dalam studi yang diterbitkan pada laporan Annals of Internal Medicine, menyu*sui membuat tubuh ibu mempunyai penambahan metabolisme serta sensitivitas insulin. 

Dari penambahan itu, tubuh ibu menyusui lebih bertambah penyerapan glukosa ke s*el darah serta terjadi penurunan resiko diabetes. Bahkan ditemukan juga, wanita yang lebih tinggi intensitasnya dalam menyusui berisiko rendah mengalami diabetes tipe 2 sampai dua tahun pasca-melahirkan. Studi ini melibatkan peserta 1. 035 wanita yang mengalami diabetes gestational pada saat hamil. 

Sementara itu menurut sebuah studi yang dimuat Annals of Oncology mengatakan, ibu menyusui lebih rendah resikonya untuk mengalami beberapa jenis kanker pay*udara. Dalam studi ini peneliti mengkaji 27 riset medis untuk melihat kemungkinan wanita meny*usui terkena beragam jenis kanker pay*udara. 

“Kami menemukan bahwa wanita yang menyusui berisiko 20 % lebih rendah mengembangkan kanker pay*udara ‘triple negative’, bentuk kanker yang tidak mempunyai penanda hor*mon umum seperti reseptor estrogen, reseptor progesteron, serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2), ” kata penulis studi. " 

Diungkapkan dr Marjorie Greenfield, profesor kebidanan serta ginekologi di University Hospitals Case Medical Center, Cleveland, Ohio, studi itu dapat memberi info untuk wanita untuk memilih ketentuan untuk wanita yang mengalami obesitas serta diabetes gestational saat hamil. Selain itu, perlu pula wanita yang melahirkan diberikan dukungan untuk meny*usui anaknya. 

Dalam laporan American Academy of Pediatrics (AAP), bila ibu ingin meny*usui anaknya dalam jangka lama, maka setahun meny*usui dapat menurunkan resiko kanker pay*udara sampai 4, 3 %. Di samping itu saat meny*usui eksklusif selama 6 bulan awal kelahiran bayi (A*SI eksklusif), sebaiknya tak ditinggalkan.